Teori masuknya
Pengaruh Agama Hindu-Budha di Nusantara
Masuknya agama dan kebudayaan Hindu Budha di Indonesia pada masa lampau telah banyak mempengaruhi
berbagai aspek kehidupan masyarakat nusantara. Kendati demikian, kisah tentang
bagaimana proses masuknya agama dan kebudayaan ini di masa lampau masih menjadi
misteri. Dugaan-dugaan yang diutarakan para ahli tentang teori masuknya Hindu Budha ke
Indonesia berdasarkan
bukti-bukti yang ditemukannya masing-masing juga ada banyak sekali. Berikut ini
dugaan dan teori-teori tersebut seperti kami kutip dari buku Pengetahuan Sosial
Sejarah terbitan PT Tiga Serangkai tahun 2011.
Teori
masuknya Hindu Budha ke Indonesia yang
dikemukakan para ahli sejarah umumnya terbagi menjadi 2 pendapat.
- Pendapat pertama menyebutkan
bahwa dalam proses masuknya kedua agama ini, bangsa Indonesia hanya
berperan pasif. Bangsa Indonesia dianggap hanya sekedar menerima budaya
dan agama dari India. Ada 3 teori yang menyokong pendapat ini yaitu teori
Brahmana, teori Waisya, dan teori Ksatria.
- Pendapat kedua menyebutkan
bahwa banga Indonesia juga bersifat aktif dalam proses penerimaan agama
dan kebudayaan Hindu Budha. Dua teori yang menyokong pendapat ini adalah
teori arus balik dan teori Sudra.
Teori-teori tersebut antara lain
sebagai beikut;
1. Teori Brahmana oleh
Jc.Van Leur
Teori Brahmana adalah teori yang
menyatakan bahwa masuknya Hindu Budha ke Indonesia dibawa oleh para Brahmana
atau golongan pemuka agama di India. Teori ini dilandaskan pada
prasasti-prasasti peninggalan kerajaan Hindu Budha di Indonesia pada masa
lampau yang hampir semuanya menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Saksekerta. Di
India, aksara dan bahasa ini hanya dikuasai oleh golongan Brahmana.
Selain itu, teori masuknya Hindu Budha ke
Indonesia karena peran
serta golongan Brahmana juga didukung oleh kebiasaan ajaran Hindu. Seperti
diketahui bahwa ajaran Hindu yang utuh dan benar hanya boleh dipahami oleh para
Brahmana. Pada masa itu, hanya orang-orang golongan Brahmana-lah yang dianggap
berhak menyebarkan ajaran Hindu. Para Brahmana diundang ke Nusantara oleh para
kepala suku untuk menyebarkan ajarannya pada masyarakatnya yang masih memiliki
kepercayaan animisme dan dinamisme.
2. Teori Waisya oleh NJ. Krom
Teori Waisya menyatakan bahwa
terjadinya penyebaran agama Hindu Budha di Indonesia adalah berkat peran serta
golongan Waisya (pedagang) yang merupakan golongan terbesar masyarakat India
yang berinteraksi dengan masyarakat nusantara. Dalam teori ini, para pedagang
India dianggap telah memperkenalkan kebudayaan Hindu dan Budha pada masyarakat
lokal ketika mereka melakukan aktivitas perdagangan.
Karena pada saat itu pelayaran
sangat bergantung pada musim angin, maka dalam beberapa waktu mereka akan
menetap di kepulauan Nusantara hingga angin laut yang akan membawa mereka
kembali ke India berhembus. Selama menetap, para pedagang India ini juga
melakukan dakwahnya pada masyarakat lokal Indonesia.
3. Teori Ksatria oleh
C.C. Berg, Mookerji, dan J.L. Moens
Dalam teori Ksatria, penyebaran
agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia pada masa lalu dilakukan oleh
golongan ksatria. Menurut teori masuknya Hindu Budha ke Indonesia satu ini, sejarah penyebaran Hindu Budha di kepulauan
nusantara tidak bisa dilepaskan dari sejarah kebudayaan India pada periode yang
sama. Seperti diketahui bahwa di awal abad ke 2 Masehi, kerajaan-kerajaan di
India mengalami keruntuhan karena perebutan kekuasaan. Penguasa-penguasa dari
golongan ksatria di kerajaan-kerajaan yang kalah perang pada masa itu dianggap
melarikan diri ke Nusantara. Di Indonesia mereka kemudian mendirikan koloni dan
kerajaan-kerajaan barunya yang bercorak Hindu dan Budha. Dalam perkembangannya,
mereka pun kemudian menyebarkan ajaran dan kebudayaan kedua agama tersebut pada
masyarakat lokal di nusantara.
4. Teori Arus Balik
(Nasional) oleh F.D.K Bosch
Teori arus balik menjelaskan bahwa
penyebaran Hindu Budha di Indonesia terjadi karena peran aktif masyarakat
Indonesia di masa silam. Menurut Bosch, pengenalan Hindu Budha pertama kali
memang dibawa oleh orang-orang India. Mereka menyebarkan ajaran ini pada
segelintir orang, hingga pada akhirnya orang-orang tersebut tertarik untuk
mempelajari kedua agama ini secara langsung dari negeri asalnya, India. Mereka
berangkat dan menimba ilmu di sana dan sekembalinya ke Indonesia, mereka
kemudian mengajarkan apa yang diperolehnya pada masyarakat Nusantara lainnya.
5. Teori Sudra oleh
van Faber
Teori Sudra menjelaskan bahwa
penyebaran agama dan kebudayaan Hindu Budha di Indonesia diawali oleh para kaum
sudra atau budak yang bermigrasi ke wilayah Nusantara. Mereka menetap dan
menyebarkan ajaran agama mereka pada masyarakat pribumi hingga terjadilah
perkembangan yang signifikan terhadap arah kepercayaan mereka yang awalnya
animisme dan dinamisme menjadi percaya pada ajaran Hindu dan Budha.
Nah, demikianlah beberapa teori masuknya Hindu Budha ke Indonesia beserta bukti-bukti sejarahnya. Dari kelima teori tersebut, teori Brahmana yang dikemukakan oleh Jc.Van Leur dianggap sebagai teori terkuat karena ditunjang oleh bukti-bukti yang nyata. Demikian semoga bermanfaat.
Nah, demikianlah beberapa teori masuknya Hindu Budha ke Indonesia beserta bukti-bukti sejarahnya. Dari kelima teori tersebut, teori Brahmana yang dikemukakan oleh Jc.Van Leur dianggap sebagai teori terkuat karena ditunjang oleh bukti-bukti yang nyata. Demikian semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment